Cara Ubah Jenis dan Ukuran Font Di Postingan Blog


Cara Ubah Font Di Postingan Blog – Blog adalah media yang pas untuk menuangkan ide dan gagasan yang kita miliki selama ini. Blog menjadi pilihan tempat yang pas karena dengan media blog kita dapat mengekspresikan ide dan gagasan tersebut dalam bentuk tulisan yang kemudian dapat dilihat serta dibagi-bagikan kepada teman-teman kita lainnya. Tidak hanya itu, kita juga bisa mendapatkan komentar sebagai umpan balik dari teman dan pembaca yang perlu untuk kita tanggapi atas tulisan yang telah kita buat dan publikasikan.



Sebagian besar orang menggunakan blog sebagai media untuk menulis. Akan tetapi, kita juga dapat menggunakannnya untuk keperluan lainnya. Bagi kita yang terbiasa untuk menulis dan mempublikasikan tulisan tersebut di blog, kita tentu akan merasa senang jika tulisan tersebut juga mendapatkan respon yang baik dari para pembaca. Salah satu bentuk respon yang baik tersebut seperti bagusnya komentar yang masuk baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Adakah trik untuk mendapatkan semua itu? Tentu saja ada berbagai faktor yang perlu untuk kita pertimbangkan agar banyak pengunjung yang membaca tulisan kita hingga akhirnya membaca dan memberi komentar dengan baik. Salah satu faktor mendasar yang penting untuk kita perhatikan adalah jenis tulisan yang kita gunakan dalam postingan blog kita. Baca kembali artikel tentang memilih huruf yang pas dalam postingan blog dan baca artikel yang masuk dalam kategori tips menulis untuk meningkatkan kemampuan menulis kita.
Berkaitan dengan pemilihan huruf yang pas bagi postingan blog kita, bagaimana cara untuk mengubah ukuran dan jenis font dalam postingan blog kita? Berikut ini akan dijelaskan cara mengubah jenis font dan ukuran font di dalam postingan blog kita.
Pertama masuk ke dalam akun blogger kita masing-masing.
  • Klik rancangan.
  • Klik edit HTML.
  • Contreng expand template widget.
Cari kode berikut.
  • .post-body{  atau  .post-body { 
Untuk mengubah jenis font di postingan blog kita, masukan kode berikut di dalam kode di atas.
  • font-family:georgia
Untuk mengubah ukuran font di postingan blog kita, masukan kode berikut di dalam kode di atas.
  • font-size:15px;
Contoh kode untuk mengubah jenis dan ukuran font.
  • post-body{font-family:georgia;font-size:15px;
Klik simpan template dan selesai.
Keterangan:

  • Ganti georgia dengan jenis font yang kita sukai.
  • Ganti 15px dengan ukuran font yang kita sukai.
  • Gunakan tombol Ctrl+F pada keyboard untuk mempercepat proses pencarian kode yang kita inginkan di dalam template blog.
  • Unduh dan simpan template blog kita terlebih dahulu sebagai langkah antisipasi jika kita mengalami kegagalan ketika proses editing berlangsung.

Pada dasarnya tujuan utama pengunjung datang ke blog kita adalah untuk membaca. Karena itu, berikanlah tampilan jenis font yang selaras dengan desain template blog kita dan mudah serta nyaman untuk dibaca. Atur juga ukuran font agar tidak terlalu besar atau terlalu kecil. Sehingga, dengan pengaturan jenis dan ukuran font di postingan blog yang pas akan membuat pengunjung semakin betah untuk berlama-lama membaca setiap halaman postingan di blog kita.

Organisasi Processor, Registrasi dan Siklus Intruksi


Organisasi Processor
 Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah:
  1. Fetch instruction / mengambil instruksi : cpu harus membaca instruksi dari memori.
  2. Interpret instruction / menerjemahkan instruksi : instruksi harus didekode untuk menentukan aksi    apa yang diperlukan.
  3. Fetch data / mengambil data : eksekusi suatu instruksi mungkin memerlukan pembacaan data dari memori atau modul I/O.
  4. Process data / mengolah data : eksekusi suatu instruksi mungkin memerlukan operasi aritmetika atau logika terhadap data.
  5.  Write data / menulis data : hasil eksekusi mungkin memerlukan penulisan data ke memori atau modul i/o.
Organisasi Register
Organisasi register meliputi jenis-jenis register di bawah ini: 
  1. General: terdapat 8 buah register general-purpose 32-bit. Register-register ini juga dapat menampung operand-operand untuk keperluan kalkulasi alamat.
  2. Segment: keenam register segmen 16-bit berisi pemilih segmen, yang diindex ke dalam tabel segmen. 
  3. Flags: register eflag berisi kode kondisi (persyaratan) dan bermacam-macam bit mode. 
  4. Instruction pointer: berisi alamat instruksi saat itu.
 Terdapat juga register-register yang secara khusus ditujukan bagi unit floating point:
  1. Numeric: semua register menampung bilangan floating point 80 bit extended-precision.
  2. Control: register control 16-bit berisi bit-bit yang mengontrol operasi unit floating point.
  3. Status: register status 16-bit berisi bit-bit yang merefleksikan status unit floating point saat itu.
  4. Tag word: register 16-bit ini berisi tag 2-bit bagi semua register numerik floating point, yang mengindikasikan sifat-sifat isi register yang berkaitan. Keempat nilainya adalah valid, nol, special (nan, infinity, denormalized) dan kosong. 
Register pada cpu memiliki 2 fungsi:
  1. User-visible registers: register ini memungkinkan pemrogram bahasa mesin dan bahasa assembler meminimalkan referensi main memori dengan cara mengoptimasi penggunaan register. Register ini adalah register yang dapat direfensikan dengan menggunakan bahasa mesin yang dieksekusi cpu.
  2. Control and status registers: register-register ini digunakan oleh unit kontrol untuk mengontrol operasi cpu dan oleh program sistem operasi untuk mengontrol eksekusi program. Terdapat 4 macam register yang penting bagi eksekusi instruksi :
Program counter (pc) atau pencacah program : berisi alamat instruksi yang akan diambil.
Instruction register (ir) : berisi instruksi yang terakhir diambil.
Memori address register (mar) : berisi alamat sebuah lokasi di dalam memori.
Memori buffer register (mbr) : berisi sebuah word data yang akan dituliskan ke dalam memori atau word yang terakhir dibaca. 

Siklus Instruksi (Instruction Cycle)

 Sebuah siklus instruksi meliputi subsiklus-subsiklus berikut ini:
  1. Fetch: membaca instruksi berikutnya dari memori ke dalam cpu.
  2. Execute: menginterpretasikan opcode dan melakukan operasi yang diindikasikan.
  3. Interrupt: apabila interrupt diaktifkan dan interrupt telah terjadi, simpan status proses saat itu dan layani interrupt. 
Siklus Tak Langsung
Eksekusi sebuah instruksi melibatkan sebuah operand atau lebih di dalam memori, yang masing-masing operand memerlukan akses memori. Kemudian, apabila digunakan pengalamatan tak langsung, maka diperlukan akses memori tambahan. 

Machine cycle 
Machine cycle atau nama lainnya adalah processor cycle atau instruction cyclemerupakan merupakan suatu siklus instruksi dasar yang dikerjakan oleh cpu di dalam melakukan eksekusi suatu instruksi. Rangkaian proses eksekusi instruksi ini dimulai dari proses fetching data dan instruksi yang ada didalam memori hingga proses penulisan kembali hasil eksekusi instruksi tersebut ke dalam memori. 
Secara garis besar siklus instruksi (machine cycle) dibagi ke dalam beberapa tahapan yaitu: 

  • Proses Fetching
Merupakan proses dimana instruksi dan data akan di load dari memori ke dalam cpu. Proses ini dimulai dari pengambilan alamat instruksi yang terdapat di dalam pc (program counter). Alamat yang terdapat di dalam pc ini merupakan alamat valid dari instruksi dan data yang disimpan ke dalam memori utama, dan merupakan alamat instruksi yang akan dieksekusi. Berdasarkan alamat instruksi yang terdapat di dalam pc, cpu akan mengambil instruksi tersebut untuk ditempatkan ke dalam register (instruction register/ ir) yang menyimpan instruksi yang akan dieksekusi.

  • Proses Decoding
Merupakan tahapan dimana instruksi akan di terjemahkan (interpret) ke dalam perintah-perintah bahasa mesin dasar (add, sb, mba, sta, jmp, dll). Proses ini dilakukan oleh instruction decoder.

  • Proses Executing 
Pada tahapan dimana instruksi akan dieksekusi di dalam cpu, yaitu oleh alu (arithmetic logic unit).
Setelah tahapan diatas dikerjakan, maka hasil dari eksekusi tersebut akan dikembalikan ke dalam memori untuk disimpan. proses penyimpanan kembali hasil eksekusi isntruksi terdiri dari beberapa tahapan yaitu: 
  • Proses penempatan alamat memori yang digunakan untuk menyimpan hasil instruksi ke dalam mar
  • Proses penempatan data (hasil instruksi) kedalam mdr
  • Proses mengaktifkan memory write control signal pada control bus
  • Proses menunggu memori untuk melakukan write data pada alamat tertentu
  • Proses untuk menonaktifkan memory write control signal pada bus 
Dalam menjalakan instruction cycle / machine cycle ada beberapa komponen yang berperan, yaitu:
  • Program Counter (PC)
Nama lainnya adalah instruction pointer, merupakan suatu pointer (penunjuk), bagi sejumlah instruksi yang ditempatkan di dalam memori dan akan dieksekusi oleh cpu.
  • Memory Address Register (MAR)
Adalah salah satu register yang terdapat di dalam cpu yang fungsinya adalah untuk menyimpan alamat memori dari data yang akan diambil (fetch) oleh cpu untuk dieksekusi. Selain itu mar juga akan menyimpan alamat memori dari data (hasil instruksi) yang akan ditulis kembali ke dalam memori.
  • Memory Data Register (MDR)
Merupakan register yang terdapat dalam cpu yang fungsinya adalah menyimpan data sementara yang akan dieksekusi oleh cpu. Setiap kali proses fetching berlangsung, data akan disimpan di dalam mdr sebelum dilakukan proses eksekusi. Demikian juga hasil dari eksekusi instruksi akan disimpan di dalam register ini sebelum dilakukan proses penulisan kembali ke memori.
  • Instruction Register
Sama seperti mar dan mdr, instruction register (ir) ini terletak di dalam cpu. Ir ini bertanggung jawab untuk menyimpan instruksi yang akan dieksekusi oleh cpu. Pada beberapa jenis prosesor (terutama yang ada sekarang), digunakan konsep pipeline pada ir ini, dimana pada setiap stage pipeline melakukan proses decoding, dan proses yang lain pada waktu instruksi dikerjakan.
  • Control Unit (CU)
Control unit mengkoordinasi semua komponen-komponen yang ada di sistem computer, terutama yang berkaitan dengan pengolahan data dan eksekusi instruksi. Cu mengatur proses fetching instruksi maupun data dari memori ke cpu. Selain itu juga mengatur unit yang lain dengan menyediakan timing dan control signal.
  • Arithmetic Logic Unit (ALU)
Merupakan sirkuit digital yang terdapat di dalam cpu yang memiliki fungsi untuk melakukan komputasi aritmatika dan logika. Alu merupakan unit dasar dari pengolah data dan eksekusi instruksi.

Simulasi Static Routing menggunakan Packet Tracer by Tutorial Kompiuter

Routing Table pada Simulasi Static Routing menggunakan Packet Tracer
Static Routing

Tahap konfigurasi part 2 simulasi static routing dengan menggunakan Packet Tracer : 

1. Konfigurasi Routing Table. Untuk konfigurasi, klik (gambar) router - pilih tab config - static
Routing Table pada Simulasi Static Routing menggunakan Packet Tracer
Penjelasan :
Static Routes diatas ada 3 form yang perlu diisi yaitu Network, Mask, dan Next Hop
Network : Isikan IP Network client yang ingin dihubungkan.
//Saya sendiri belum tahu pasti IP network apa, tapi yang saya tahu adalah IP yang mewakili semuanya. Misalnya : PC saya alamat IP nya 128.1.1.1 , dapat kita ketahui bahwa NetID 128.1 merupakan milik smartfren (lihat gambar diawal postingan).
//Saya ingin mengirim paket ke telkomsel maka saya mengisikan IP Network Telkomsel yaitu 130.1.0.0 agar router membukakan jalan untuk saya mengirim paket ke telkomsel.
Mask : Isikan subnet mask IP Network yang diatas.
Next Hop : Isikan dengan IP router yang terhubung dengan public.
//Lanjut cerita, saya ingin mengirim paket ke telkomsel, otomatis saya melewati router yang dimiliki telkomsel. Seperti yang kita ketahui kalau IP Router diketahui terdiri dari 2, yang pertama IP yang terhubung dengan local dan yang kedua IP yang terhubung dengan public.

Setelah dikonfigurasi akan seperti ini..
Routing Table pada Simulasi Static Routing menggunakan Packet Tracer
Router SMARTFREN yang sudah dikonfigurasi
Karena dalam jaringan ada 2 router (lihat gambar diawal postingan) yang kemungkinan dilewati oleh client Smartfren maka harus dibukakan 2 jalan juga.
Bukan cuma router smartfren yang dikonfigurasi, tapi telkomsel dan three juga. kurang lebih seperti ini
Routing Table pada Simulasi Static Routing menggunakan Packet Tracer

2. Konfigurasi Gateway pada tiap Client. Percuma melakukan konfigurasi kalau belum konfigurasi gatewaynya, caranya kembali ke client tentunya. klik pc client 
Routing Table pada Simulasi Static Routing menggunakan Packet Tracer
Default gateway 128.1.2.3
Jadi, di default gateway kita isikan IP Router yang terhubung ke client (local) tersebut, dan memang bisa dilihat di post sebelumnya IP Router yang terhubung ke client smartfren adalah 128.1.2.3
*tahap konfigurasi tahap 2 selesai*
Routing Table pada Simulasi Static Routing menggunakan Packet Tracer

Catatan :
  • IP yang ke local maksudnya adalah IP Router yang terhubung dengan Clientnya (PC) sehingga pada konfigurasi di Client isikan Gateway nya dengan IP Router yang ke local (Itu hanya istilah bagi saya!)
  • IP yang ke public maksudnya IP Router yang saling terhubung (kelas nya sama) dengan router laiinya. (Itu hanya istilah bagi saya!)

Cara Membuat Simulasi Jaringan Komputer Dengan Router di Cisco Packet Tracer

cara membuat jaringan rputer
Cara Membuat Simulasi Jaringan Router - Dalam artikel tutorial simulasi jaringan cisco packet tracer kali ini, kita akan membahas tentang cara bagaimana membuat jaringan dengan menggunakan router sebagai penghubungnya.

Sebelum melakukan praktek membuat design jaringan dengan router, mari kita kenali dahulu apa sebenarnya yang dimaksud dengan router itu sendiri.
Router pada umumnya adalah sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Namun router berbeda dengan Switch, karena Switch hanya digunakan untuk menghubungkan beberapa komputer dan membentuk LAN (local area network). Sedangkan router digunakan untuk menghubungkan antar satu LAN dengan LAN yang lainnya.

Oke, setelah kita mengetahui pengertian dasar dari perangkat router, mari kita memulai praktek membuat simulasi jaringan dengan router, akan tetapi di sini yang akan saya ajarkan adalah tutorial membuat jaringan router - computer direct, tentu saja dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer.

1. Bikin desain Jaringan seperti gambar dibawah ini

membuat simulasi jaringan router komputer


Yang kita butuhkan hanyalah 1 router, 2 komputer dan semua perangkat tersebut dihubungkan dengan menggunakan kabel cross-over.


2. Lalu kita setting ip-adress masing-masing komputer. Karena kelebihan router adalah dapat menghubungkan network yang berbeda, mari kita buat ip adress yang sangat berbeda, yaitu :

- PC0
> Ip adress : 200.200.10.2
> Subnetmask : 255.255.255.0
> Gateway : 200.200.10.1

- PC1
> Ip adress : 192.168.10.2
> Subnetmask : 255.255.255.0
> Gateway : 192.168.10.1

tutorial membuat jaringan router
Ip adress PC0


Untuk setting konfigurasi ip adress pada PC/komputer, nampaknya kalian bisa melakukannya secara mudah (jika belum, silahkan baca artikel tutorial cisco packet tracer saya yang lainnya).


3. Setelah semua komputer tadi sudah tersetting ip adressnya, sekarang kita berlanjut pada setting perangkat router, oke mari kita mulai dengan memasukkan gateway masing-masing komputer ke router.

Caranya, klik 2X pada device Router, setelah itu klik pada tab Config, lalu lihat daerah interface. Masukkan gateway PC0 pada fastethernet 0/0, lalu masukan gateway PC1 pada Fastethernet 0/1.

Lihat gambar dibawah ini, itu adalah contoh memasukkan gateway PC0 pada Fastethernet 0/0, lakukan hal yang sama pada PC1.

jaringan router computer direct



4. Setting router belum selesai, setelah pada setting interface, kita lanjut pada setting routing, klik RIP (Routing).

cara membuat desain jaringan cisco packet tracer


Masukan network dari setiap device PC, yaitu PC0 > 200.200.10.0 dan PC1 > 192.168.10.0 lalu klik add setiap memasukan 1 network (Jadi disini kita add 2x).


5. Kita masuk pada tahap terakhir, yaitu pengecekan sambungan jaringan antar dua perangkat komputer tersebut, cara yang paling umum adalah dengan melakukan ping pada fitur command prompt.

Di sini kita coba ping dari PC0 ke PC1, klik 2x Pada PC0 lalu klik tab desktop, klik command prompt, lalu ketikkan ...

ping 192.168.10.2

Jika muncul tulisan yang berujung TTL dan sebagainya, maka Tutorial Membuat Desain Simulasi Jaringan Router - Computer Direct, dinyatakan berhasil.

Sekian artikel tentang bagaimana cara membuat simulasi jaringan  router sederhana di Cisco Packet Tracer, semoga artikel ini bermanfaat untuk kalian semua, untuk mempelajari jaringan dengan menggunakan cisco packet tracer lebih lanjut, silahkan baca artikel yang lainnya :

Setting Mail Server di Cisco Packet Tracer

Baiklah kali ini saya seorang Mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Negeri Lampung akan melanjutkan postingan sebelumnya dan kita akan masuk ke dalam materi Cara Setting Mail Server di Cisco Packet Tracer . sebelum masuk lebih dalam kita harus tau apa itu mail server?
Mail Server merupakan sebuah layanan server yang memungkinkan untuk mengirim dan menerima e-mail dan attachment dalam sebuah jaringan.
Oke sebelum itu kalian harus membuat sebuah jaringan seperti di bawah

Untuk membuatnya kalian dapat membaca artikel terdahulu saya yaitu :
setting mail server 
Dan langsung saja kita masuk ke dalam proses nya:
Pertama, klik server yang akan di buat menjadi Mail Server

Kedua,  pilih tab menu Config > EMAIL

Ketiga, Aktifkan Mail server dengan mengklik on  pada SMTP Service dan POP3 Service, biasanya akan secara default sudah aktif.
Keempat, lalu isi domain name dengn mail.polinela.ac.id sesuai dengan yang kita isi pada DNS Server lalu klik set dan isikan username dan password seperti gambar di bawah kita buat 2 account mail untuk testing  kalau sudah selesai maka kita close


Testing Mail Server
Karena pensettinggan sudah selesai sekarang kita masuk ke pentestingan dengan menggunakan layanan e-mail pada 2 client client
setting
Your name : username
Email address : username@mail.polinela.ac.id
Incoming mail server : mail.polinela.ac.id
Outgoing mail server : mail.polinela.ac.id
Lalu isikan username dan password  seperti gambar di bawah
Catatan : pada incoming dan outgoing mail server kalian dapat isi dengan ip server mail yaitu 192.168.100.24
Pastikan kalian mengisi dengan benar karena jika ada yang salah kalian tidak bisa mengirim e-mail ke lain pc
Lalu save
Testing mengirim e-mail 
Pilih compose lalu isi  to dengan alamat email yang akan dituju dan subject di isi dengan judul lalu  isi pesan yang akan di kirim lalu send
Lalu pilih receive pad email yang kita tuju tadi lalu lihat hasilnya
Jika seperti di atas berarti sudah berhasil . Semuanya akan berjalan jika semua sudah disetting dengan benar yaitu ip server dan client yang didapat dari dhcp server dan dns server.
oke selesai sudah materi kali ini saya ucapkan terima kasih karena sudah berkunjung dan saya minta maaf jika ada kesalahan dalam postingan ini jika, belum jelas kalian dapat bertanya atau mengkritik atau memberikan saran di kolom komentar . Salam BLOGGER !!!

Konfigurasi SSH Server pada Router di Cisco Packet Tracer

Kali ini saya mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Negeri Lampung akan memposting tentang cara konfigurasi SSH server pada Router  di Cisco Packet Tracer potingan kali ini merukapan lanjutan dari postingan sebelumnya . seperti biasa sebelum kita melangkah lebih jauh kita harus mengetahui apa itu  SSH?
SSH (Secure Shell) adalah sebuah protocol yang memberikan sebuah keamanan (enskripsi) berbasis koneksi command-line untuk meremote atau mengendalikan sebuah device. SSH umumnya digunakan dalam sistem berbasis UNIX. Pengaturan awal SSH menggunakan TCP port 22.
Jadi SSH server adalah sebuah server yang menyediakan layanan remote server yang terenkripsi dan berbasis command-line.

Oke kita langsung saja ke tahap selanjutnya :
Buatlah sebuah jaringan seperti gambar di bawah

Untuk membuat jaringan seperti di atas kalian dapat mengunjungi postingan terdahulu saya, yaitu 
Konfigurasi SSH pada Router Cisco 
klik router lalu masuk ke menu tag CLI jika muncul seprti dibawah enter saja
Press RETURN to get started!
Lalu enable router
Router>enable
Lalu coba kita cek apakah ssh sudah aktif atau belum aktif dengan
router#show ip ssh
SSH Disabled - version 1.99
%Please create RSA keys (of atleast 768 bits size) to enable SSH v2.
Authentication timeout: 120 secs; Authentication retries: 3
Lalu masuk kedalam configure terminal dengan
Router#configure terminal
Lalu ubah hostname router dengan
Router(config)#hostname polinela-router
Lalu masukan ip domain-name
polinela-router(config)#ip domain-name polinela.ac.id
Catatan : Kenapa kita mengatur hostname dan domain name karena kalau kita ingin mengaktifkan ssh dua hal itu harus di disetting terlebih dahulu.
Aktifkan password saat kita mengenable router agar saat kita mengaktifkan ssh kita dapat meremot server melalui client dengan protokol ssh
polinela-router(config)#enable password gede
Aktifkan ssh server dengan membuat file key generate rsa dengan script.
Besarnya bits modulus kita isi dengan 1024 bit.
polinela-router(config)#crypto key generate rsa
The name for the keys will be: polinela-router.polinela.ac.id
Choose the size of the key modulus in the range of 360 to 2048 for your
  General Purpose Keys. Choosing a key modulus greater than 512 may take
  a few minutes.
How many bits in the modulus [512]: 1024
% Generating 1024 bit RSA keys, keys will be non-exportable...[OK]
polinela-router(config)#
Untuk mendisable ssh dapat dilakukan dengan menghapus key generate rsa  dengan perintah
Crypto key zeroize rsa
Lalu ketik script seperti di bawah
polinela-router(config)#line vty 0 15
Arti dari line vty 0 15 artinya kita mengizinkan sebanyak 16 ssh sekaligus dalam waktu bersamaan.
Lalu atur transport input menjadi ssh
polinela-router(config-line)#transport input ?
  all     All protocols
  none    No protocols
  ssh     TCP/IP SSH protocol
  telnet  TCP/IP Telnet protocol
dengan cara
polinela-router(config-line)#transport input ssh
Lalu buat settingan yang mengharuskan memasukkan user dan password untuk masuk dengan script
polinela-router(config-line)#login local
Lalu ketik end
polinela-router(config-line)#end
 Lalu buat user ssh dengan
polinela-router(config)#username gede password gede
lalu save konfigurasi  dengan
polinela-router(config)#exit
polinela-router#write
Building configuration...
[OK]
Lebih lengkapnya kalian dapat melihat gambar di bawah hasil screen shoot dengan sniping tool
Testing ssh server di client
Buka client dengan klik gambar komputer client
Lalu buka command prompt seperti pada gambar
Lalub ketik
Ssh –l username iprouter
Lalu masukan password Seperti gambar di bawah
Catatan : pastikan user sudah terhubung dengan router agar tidak mengalami kesalahan seperti dibawah
Jika sudah seperti gambar diatas maka sudah benar.
Sekian postingan kali ini saya ucapkan terima kasih karena sudah berkunjung jika ada yang belum jelas atau ada kritik dan saran dapat berkomentar di bawah. Saya minta maaf jika ada kesalahan dalam postingan kali ini. Salam BLOGGER!!!

Setting FTP Server di Cisco Packet Tracer

Baiklah kali ini saya mahasiswa Manajemen Informatika Politeknik Negeri Lampung akan melanjutkan postingan yang lalu dan masuk ke materi  cara setting FTP server di Cisco Packet Tracer. Sebelum itu kita harus tau dulu apa itu FTP Server.

FTP Server merupakan Suatu server yang memberikan layanan untuk saling transfer file antar sistem dalam satu jaringan.

Sebelum kita masuk ke dalam mensetting FTP server kita baut sebuah simulasi jaringan seperti gambar di bawah untuk mensettingnya kalian dapat mengunjuni postingan saya sebelumnya



Setting FTP Server

Pertama, klik komputer server yang akan dijadikan FTP Server

Kedua, pilih config > FTP

Ketiga, kalian setting FTP server hidup dengan centang on tapi, secara umum FTP server akan otomatis disetting hidup lalu isi username dan password setelah itu tentukan hak akses user dengan mencentang read untuk membaca file, write untuk mengedit file, delete untuk menghapus file, rename untuk mengubah nama file, dan list. Kita dapat mencentang semua atau sebagian sesuai yang kita butuhkan.

Testing FTP server

Oke setting server sudah selesai kita langsung saja testing FTP Server melalui CMD client
Buka cmd pada client
Lalu pada cmd ketik
ftp ipserver
disini
ftp 192.168.100.23
atau  karena kita sudah mensetting DNS server
ftp ftp.polinela.ac.id
lalu masukan username [enter] dan masukan password [enter]
maka kalian akan masuk ke dalam ftp
seperti gambar di bawah :

oke selesai sudah materi kali ini saya ucapkan terima kasih karena sudah berkunjung dan saya minta maaf jika ada kesalahan dalam postingan ini jika, belum jelas kalian dapat bertanya atau mengkritik atau memberikan saran di kolom komentar . Salam BLOGGER !!!

Konfigurasi DHCP Server di Packet Tracer


DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberikan konfigurasi IP secara automatis ke seluruh komputer client yang terhubung dan mereques service ini. Nah pada kesempatan kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang cara mengkonfigurasi DHCP Server di Packet Tracer.

Simulasi pada Packet Tracer dapat dilakukan dengan cara berikut

Ketentuan:


  • IP Server 192.168.1.1
  • IP Gateway 192.168.1.10
  • IP Range DHCP Server 192.168.1.0 - 192.168.1.255
  • Topologi: DHCP Server - Switch - Client
1. Masukkan 1 PC Server, Switch, dan PC Client ke workspace lalu hubungkan dengan kabel straigh sehingga membentuk topologi seperti pada gambar berikut .



2. Konfigurasi Server-PT.



  • Klik Server-PT
  • Klik Tab Desktop
  • Pilih IP Configuration dan masukkan IP seperti pada gambar berikut




  • Kemudian Klik tab Config dan ikutilah konfigurasi pada gambar berikut



3. Kemudian setting komputer client agar mereques IP DHCP dri server dengan cara



  • Klik salah satu PC client (contoh PC0)
  • Klik tab Desktop kemudian pilih IP Configuration
  • Klik DHCP, maka kolom IP dan yang lainnya akan terisi sesuai dengan konfigurasi yang telah dibuat pada DHCP Server



4. Lakukan hal yang sama pada semua client yang ada dengn mengikuti langkah 3 diatas

5. Untuk pengujiannya, lakukan ping dari PC client menuju Server DHCP, caranya masuk Comand Prompt pada salah satu PC yang akan diuji. Contoh PC0, maka klik lah PC0, lalu klik tab Desktop, dan pilih Comand Prompt. Kemudian ketik ping 192.168.1.1 pada comand prompt. Jika muncul tulisan Reply, maka konfigurasi telah berhasil.


Title : Konfigurasi DHCP Server di Packet Tracer Description : DHCP server merupakan komputer yang berfungsi memberikan konfigurasi IP secara automatis ke seluruh komputer client yang terhubung dan mere...

Konfigurasi Layanan Server (HTTP, DHCP, DNS, NTP, Email, FTP) Pada Jaringan LAN di Cisco Packet Tracer


A. Pengertian

       Server adalah suatu sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu untuk client dalam suatu jaringan komputer.  Server dilengkapi dengan sistem operasi khusus untuk mengontrol akses dan sumber daya yang ada di dalamnya biasanya sistem operasi khusus tersebut disebut sistem operasi jaringan atau network operating system. Selain itu Server didukung dengan dan RAM yang besar dan prosesor yang bersifat scalable.
B. Latar Belakang
  • Seperangkat komputer / laptop
  • Aplikasi Cisco Packet Tracer



3. Pertama kita atur server yang berada pada jaringan Lab Hardware, yaitu Server1. klik pada Server1 untuk melakukan konfigurasi
4. Untuk yang pertama kita atur terlebih dahulu IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server1 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat
7. Aturlah juga untuk Server2 (lab software). Atur IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server2 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat.
8. Atur juga layanan DHCP Server pada server2 (lab software) agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
9. Untuk Server3 (lab network) aturlah IP, Subnetmask, dan Gateway untuk Server3 sesuai dengan Topologi yang telah kita buat.
10. Atur juga layanan DHCP Server pada server3 (lab network) agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.
11. Setelah konfigurasi DHCP Server kita selesai, baru selanjutnya kita atur agar client-client tiap jaringan mendapatkan ip secara DHCP. Caranya klik pada PC yang ingin diatur, pilih tab "desktop"--> klik Pada "IP Configuration"
12. Ubah pengaturan IPnya menjadi DHCP. Jika Request IP DHCP sukses dan berhasil didapatkan oleh client , maka konfigurasi DHCP Server anda berhasil.



G. Hasil dan Kesimpulan 

       Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan.

Beberapa Layanan yang diberikan oleh server :

HTTP Server
DHCP Server
DNS Server
NTP Server
Mail Server
FTP Server


        Latar belakang saya membuat konfigurasi dan topologi ini untuk memberikan suatu pandangan / gambaran kepada kita bahwa sebuah komputer server atau layanan-layanan server itu sangat berperan penting dalam suatu jaringan. Karena Server disini berfungsi sebagai penunjang kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh komputer client. Contohnya, dengan adanya komputer Server data dapat tersentralisasi pada satu server tersebut dan dapat diakses oleh client-client pada jairngan tersebut. Sehingga pada komputer client tidak memerlukan penyimpanan yang besar.

C. Persiapan Software dan Hardware
D. Maksud dan Tujuan

        Tujuan saya membuat topologi dan melakukan konfigurasi ini adalah agar saya paham betul tentang peran penting server dalam memberikan layanan ke client pada suatu jaringan, paham tentang macam-macam service yang diberikan oleh server, dan dapat melakukan konfigurasi layanan-layanan tersebut.

E. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan

1. Nyalakan Laptop atau komputer anda dan bukalah aplikasi Cisco Packet Tracer

2. Pada kali ini, saya masih menggunakan topologi, pengaturan IP dan Routing yang sama seperti postingan saya yang dulu.







5. Untuk layanannya, kita atur saja terlebih dahulu layanan DHCP Server agar pengalokasian alamat IP ke Client lebih mudah. Beralihlah ke tab Services --> pilih menu DHCP.

 6. *Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan. 
     *Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu. Karena itu merupakan pool default dari Server dan jika kita membuat sebuah Pool DHCP Server baru, maka DHCP kita yang baru tidak akan bisa terterapkan karena masih ada DHCP Pool default dari server yang tidak bisa dihapus. 
     *Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Hardware yang bertindak sebagai gateway. 
     *pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware). 
     *Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar. 
     *Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab hardware (255.255.255.192). 
     *Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
     *pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita. 





     *Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan. 
     *Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu. 
     *Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Software yang bertindak sebagai gateway. 
     *pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware). 
     *Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar. 
     *Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab software (255.255.255.192). 
     *Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
     *pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita. 




     *Pada interface, pilihlah interface yang terhubung dengan jaringan. 
     *Pada "Pool Name" biarkan saja namanya seperti itu. 
     *Untuk bagian "Default Gateway", masukkan dengan ip Router jaringan Lab Network yang bertindak sebagai gateway. 
     *pada bagian "DNS Server" masukkan dengan ip Server pada Lab Hardware, karena yang nantinya saya jadikan DNS Server pada seluruh jaringan tersbut adalah server1 (server lab hardware). 
     *Pada "Start IP Address", masukkan dengan permulaan ip DHCP yang ingin disebar. 
     *Pada "SubnetMask:", masukkan dengan netmask dari jaringan lab network (255.255.255.192). 
     *Pada bagian " Maximum number of Users: ", aturlah maksimum user yang dapat mendapatkan ip dari DHCP Server kita. Karena pada jaringan ini komputer client saya berjumlah 30, maka saya atur sebanyak 30.
     *pada bagian " TFTP Server " bisa anda kosongi saja.
Klik Save untuk menyimpan pengaturan DHCP Server kita. 




Client pada Lab Hardware
Client pada Lab Software
 
 Client Pada Lab Network


13. Untuk Yang kedua, kita akan melakukan konfigurasi layanan HTTP Server pada masing-masing server. Pertama kita akan mengaturnya pada server 1, klik pada Server1 (Server Lab Hardware).


14. Pindah ke tab "Services" kemudian pilih services "HTTP". Pada pengaturan HTTP pastikan HTTP dan HTTPSnya dalam keadaan aktif (on), kemudian pada "file manager" hapuslah file-file yang terdapat disana, karena kita akan membuat sebuah file baru. Klik "New File" untuk membuat file HTML baru.




15. Pada pembuatan file HTML baru, isikan nama filenya "index.html". Kemudian pada bagian isi dari filenya, isikan dengan Code-code HTML seperti di bawah ini. Kemudian klik "Save" untuk menyimpan file yang telah kita buat.


16. Jika file telah terbuat, maka otomatis akan tertambah pada file manager Servernya.






17. Aturlah juga HTTP Server untuk Server2 (Lab Software).






18. Aturlah HTTP Server untuk Server3 (Lab Network).






19. Untuk pengujiannya, anda bisa lakukan dengan mengaksesnya lewat web browser PC Client. Caranya klik pada PC Client-->kemudian pilih Web Browser.

20. Pada Web browser ketikkan alamat IP dari server yang ingin kita akses. Dan jika hasilnya muncul seperti coding HTML yang telah kita buat, maka kofigurasi anda berhasil.
HTTP Server Server1

HTTP Server Server2

HTTP Server Server3

21. Untuk yang ketiga, kita akan melakukan konfigurasi DNS Server hanya pada Server1 (Sesuai pada topologi).


22. Klik pada komputer Server1 --> pindah ke tab "Services" --> pilih pada menu "DNS". Pada pengaturan DNS, pastikan bahwa DNS Servicenya telah aktif (on). Pada bagian "Name" masukkan nama domain yang anda inginkan, misal "labhardware.net". Untuk bagian "type" pilih tipenya "A Record". Pada Bagian "Address" masukkan alamat IP dari Servernya. klik Add untuk menambahkan pengaturan DNS ke Server.
Domain Lab Hardware
Domain LabSoftware

Domain Lab Network


23. Untuk Pengujiannya, anda bisa lakukan dengan mengaksesnya lewat web browser PC Client. Caranya klik pada PC Client-->kemudian pilih Web Browser. Pada web browser, masukkan dengan nama domain server yang telah kita konfigurasikan tadi --> Kemudian tekan enter untuk mengaksesnya. Jika anda berhasil mengaksesnya melalui domainnya, berarti DNS Server anda sudah berhasil.
Pengaksesan domain server1


Pengaksesan domain server2


Pengaksesan domain server3


24. Untuk yang keempat, kita akan melakukan konfigurasi NTP Server pada Server2.




25. Klik pada komputer Server2 --> pindah ke tab "Services" --> pilih pada menu "NTP". Pada pengaturan NTP Server, pastikan bahwa Service NTPnya telah aktif(on). Pada "Authentication" pilih modenya "Disable" saja, kemudian pada "tanggal" dan "jamnya" atur sesuai dengan tanggal dan jam sekarang.


26. Untuk pengujiannya, kita dapat mengujinya dengan mengugunakan Router kita. Caranya, bukalah Terminal pada PC Client yang terhubung ke Router. Kemudian ketikkan perintah dibawah ini.
##############Pada ROUTER1####################


Router1>en
Router1#show clock    --> untuk melihat waktu & tanggal
*0:24:8.775 UTC Mon Mar 1 1993
Router1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router1(config)#ntp server 192.168.2.31  --> mensinkronkan waktu dengan NTP Server pada Sever2
Router1(config)#ex
Router1#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router1#show clock
*9:58:28.913 UTC Thu Jul 21 2016    --> jam sudah tersinkron dengan NTP Server
Router1#


##############Pada ROUTER2##################
Router2>en
Router2#show clock    --> untuk melihat waktu & tanggal
*0:24:55.357 UTC Mon Mar 1 1993
Router2#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router2(config)#ntp server 192.168.2.31   --> mensinkronkan waktu dengan NTP Server pada Sever2
Router2(config)#ex
Router2#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Router2#show clock
*9:59:14.377 UTC Thu Jul 21 2016     --> jam sudah tersinkron dengan NTP Server
Router2#

##############Pada ROUTER3##################


Router3>en   
Router3#show clock  --> untuk melihat waktu & tanggal
*0:25:52.827 UTC Mon Mar 1 1993
Router3#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router3(config)#ntp server 192.168.2.31 --> mensinkronkan waktu dengan NTP Server pada Sever2
Router3(config)#ex
Router3#
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console


Router3#show clock
*10:0:13.73 UTC Thu Jul 21 2016   --> jam sudah tersinkron dengan NTP Server
Router3#

27. Untuk yang kelima, kita akan melakukan konfigurasi Mail Server pada Server1 (sesuai topologi).

28. Karena pada saat ini kita belum mempunyai DNS yang kita khususkan untuk Mail Server, maka pertama kita harus membuat domain untuk mail server kita. Caranya Klik pada komputer Server1--> pindah ke tab "service" --> pilih menu "DNS". Pada pengaturan DNS Server, Tambahkan domain untuk email kita. Contohnya pada bagian "Name" saya isikan dengan "maillab.net", pada bagian "Type" pilih tipenya  , untuk bagian "Address" isikan dengan ip dari server1 karena  yang kita jadikan Mail Server adalah Server1. Klik "Add" untuk menambahkan domain ke Server DNS.


29. Untuk melakukan konfigurasi mail server , beralihlah ke menu "EMAIL". Pada konfigurasi Mail Server pastikan bahwa Service "SMTP Service" dan "POP3 Service telah aktif (on). Pada bagian "Domain NAme" masukkan dengan Domain yang telah kita buat tadi dan klik "Set". Selanjutnya untuk pembuatan user pada mail server, isikan nama user pada bagian "User" dan Passwordnya pada bagian "Password". Klik simbol "+" untuk menambahkan user ke mail server.


30. Tambahkan User-user lain pada mail server.


31. Setelah konfigurasi dan pembuatan user pada mail server selesai, saatnya kita lakukan pengujiannya melalui PC Cient.


32. Pertama kita atur pada PC client di LAb Hardware, Klik pada PC Client --> beralihlah ke tab "desktop" --> pilih "Email".

33. Karena baru pertama kali kita membuka mail pada PC Client, maka kita akan diminta untuk melakukan konfigurasi mailnya. Pada bagian "Your Name" masukkan saja nama dari user yang telah kita buat, karena yang saya atur ini PC dari jaringan Lab Hardware, maka saya gunakan saja user "hardware" biar beda. Pada bagian "Email Address" masukkan dengan alamat email yang biasanya merupakan kombinasi antara username dengan domain Mail Server, contoh "hardware.net" . Untuk bagian "Incoming Mail Server" dan "Outgoing Mail Server" isikan saja dengan nama domain mail server kita. Pada bagian "User Name" masukkan dengan user yang telah yang kita buat dan pada bagian "Password" masukkan dengan password dari user kita. Klik "Save" untuk menyimpan konfigurasinya.   

 34. Atur juga konfigurasi mail di PC Client pada komputer lab Software dan Network, akan tetapi menggunakan user yang berbeda.
PC Client LAB Software

PC Client Lab Network

35. Selanjutnya kita uji dengan cara mengirimkan email dari Client ke client. Di sini saya coba untuk mengirim Email dari client Lab Hardware Ke Client Lab Software dan Lab Network .


 36. Klik pada PC Client1 --> pindah ke tab desktop -->  pilih Email. Pada Mail Browser, klik "Compose" untuk melakkukan pengiriman  email.


37. Pada bagian "to" masukkan alamat email yang dituju, untuk yang pertama ini saya kirimkan ke client pada Lab Software. Pada bagian "subject" isikan dengan judul dari apa yang kita kirim. Pada bagian area yang paling luas, masukkan isi dari Email yang ingin anda kirim. Klik "Send" untuk mengirimnya.


38. Lakukan juga pengiriman Email ke Pc Client pada Lab Network.

 39. Kemudian Coba Check pada mail browser di PC Client Lab Software dan Network. Pada mail browser beralihlah ke bagian Received untuk melihat Email yang diterima. Jika Terdapat Email dari Client yang mengirim tadi, maka konfigurasi Mail Server anda berhasil.

40. Untuk yang keenam, kita akan melakukan konfigurasi FTP Server di Server3 (sesuai topologi). Klik pada Server3 untuk melakukan konfigurasi.


41. Pada komputer Server3, pindahlah ke tab "Services" --> kemudian pilih "FTP".


42. Pada konfigurasi FTP Server, Pastikan bahwa "Service" dari FTP Server telah aktif (on). Kemudian untuk pembuatan user FTP, pada bagian "Username" masukkan nama user FTP yang ingin dibuat dan pada bagian "Password" masukkan password untuk user FTP baru. kemudian anda juga dapat mengatur hak akses dengan menchecklist hak akses yang dinginkan (Write,Read,Delete,Rename,List). Klik "Add" untuk menambahkan user.



43. Buatlah user-user FTP lain.

44. Selanjutnya kita coba untuk mengakses FTP Server kita melalui, Client Pada jaringan Lab Hardware. Klik pada komputer yang digunakan untuk mengaksesnya.


45. Sebelum kita mengaksesnya, kita buat terlebih dahulu sebuah file dari komputer client yang nantinya akan kita gunakan untuk mengupload ke FTP Server. Pada PC Client berpindahlah ke tab "Desktop" dan pilihlah Text Editor.


46. Pada text editor, isikan isi filenya sesuka anda dan tekan CTRL + S untuk menyimpannya.



47. Selanjutnya bukalah "Command Prompt" pada PC Client dan ketikkan perintah "dir" untuk melihat daftar file pada PC Client, dari sini telihat bahwa terdapat file yang telah kita buat.

48. Untuk mengakses FTPnya ketikkan perintah "ftp ip_server", contoh "ftp 192.168.3.31". Kemudian tekan enter.


49. Selanjutnya masukkan User dan Password dari  user ftp yang telah anda buat.

50. Setelah berhasil masuk ke FTP, ketikkan "dir" untuk melihat file apa saja yang terdapat pada FTP Server.

51. Untuk Mengupload file yang telah kita buat tadi ke FTP Server, ketikkan perintah "put nama_file". Contoh : "put FTP.exe", kemudian tekan enter.

52. Selanjutnya kita akan coba untuk mendownload file yang di upload oleh PC Client Lab Hardware dengan PC Client Lab Sotware. Klik pada PC Client Lab Software.
 
 53. Masuk ke FTP dengan perintah "ftp 192.168.3.31", lalu login ke FTP dengan memasukkan "user" dan "password" dari user ftp anda.

54. Ketikkan perintah "dir" untuk melihat daftar dari file yang terdapat di FTP Server.

55. Untuk melakukan download file dari FTP Server, ketikkan perintah "get nama_file". Contoh "get FTP.txt", kemudian tekan enter.

56. Lalu coba keluarlah dari FTP, dan pada PC ketikkan perintah "dir". jika disana terdapat file yang anda download, berarti download file anda berhasil.




F. Referensi
   Ebook : 1 EBOOK BELAJAR PACKET TRACER

        Dengan Adanya layananan yang diberikan server kepada client, membuat client dimudahkan dalam melakukan kegiatan-kegiatannya. Contoh : Sharing file antar Client dalam LAN, mengirim pesan ke antar Client, dan masih banyak lagi. 

Kategori

Kategori