Assalamu’alaikum Wr Wb
Pada kesempatan ini Laci Cara ingin membahas mengenai
Routing Static, mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan, cara
konfigurasi, maupun implementasinya. Adapun cara konfigurasi routing static
yang akan Laci Cara berikan adalah cara konfigurasi Routing static pada cisco
packet tracer, begitu juga implementasinya Laci Cara akan mencoba menjelaskan
bagaimana implementasi routing ststic pada kehidupan nyata. Sebelum kita
mempelajari tentang konfigurasi dan implementasinya, alangkah baiknya kita
mempelajari pengertiannya terlebih dahulu.
1 Pengertian Routing Static
Apa sih Routing Static itu? Apakah routing
yang sederhana? Atau sebaliknya, routing static adalah sebuah routing yang
rumit? Atau yang lain?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di
atas kita perlu memahami paparan yang dituliskan oleh Laci Cara dibawah ini.
Routing Static secara Bahasa dapat disebut
sebagai routing manual, yaitu routing yang konfigurasinya secara manual, baik
itu konfigurasi pengalamatan ip, konfigurasi routingnya, dan konfigurasi yang
lainnya itu dilakukan secara manual atau diinputkan secara satu-persatu oleh
seorang administrator jaringan. Adapun secara resmi atau istilah routing static
diartikan sebagai suatu jenis routing yang untuk mengkonfigurasikannya secara
manual oleh administrator jaringan, routing static ini bercirikan sebagai
berikut:
-
Routing static biasanya
digunakan dalam jaringan yang berskala kecil, hal ini dikarenakan tadi seperti
yang Laci Cara sudah sampaikan yaitu proses pengkonfigurasian yang secara
manual, jadi akan sangat kesulitan bagi seorang administrator jaringan bila
harus menangani jaringan yang berskala besar dengan menggunakan routing static
ini.
-
Pengisian table routing
dilakukan secara manual oleh admin jaringan, table routing adalah sebuah table
yang memuat seluruh informasi ip address dari sebuah interface router yang lain
sehingga sudah dapat berkomunikasi, dalam routing static pengisian table
routing tersebut juga dilakukan secara manual juga.
-
Biasanya router tidak
banyak, seperti ciri yang pertama tadi yaitu jaringan yang berskala kecil maka
jumlah routernya pun juga tidak banyak.
2.
Kelebihan
-
Meringankan kerja prosessor
=> pada routing ststic prosessor bekerja tidak terlalu berat dikerenakan
table routing sudah diinputkan manual oleh administrator jadi prosesssor
tinggal memprosesnya saja.
-
Tidak ada bandwidth yang
digunakan untuk pertukaran informasi saat pengiriman data => adapun
pengertian dari bandwith itu sendiri adalah perhitungan transfer data
telekomunikasi yang dihitung dalam satuan bit per detik (bps) yang terjadi
antara computer server dengan computer client di dalam sebuah jaringan
computer.
-
Kebal dari segala usaha
hacker untuk men-spoof paket dengan tujuan membajak trafik => men-spoof atau
biasa dikatakan spoofing adalah suatu teknik seorang hacker yang digunakan
untuk membobol ke suatu jaringan komputer, dimana hacker/penyerang berhubungan
dengan pengguna dengan memalsukan identitasnya bahwa mereka adalah host yang
dapat dipercaya. Nah routing static ini sangat kebal dari spoofing ini.
3.
Kekurangan
-
Hanya dapat digunakan untuk
jaringan berskala kecil => mengapa demikian? Jawabannya sudah pasti jelas, yaitu
dikarenakan konfugirasi yang dilakukan secara manual, jadi bisa kita bayangkan
bagaimana jika seorang administrator jaringan harus mengkonfigurasikan routing
static dalam jaringan yang berskala besar, pastinya akan sangat kesulitan.
Untuk itu routing static biasanya hanya terpakai dalam jaringan yang berskala
kecil.
-
Administrasinya cukup rumit
dibandingka dengan routing dynamic, terlebih jika routernya banyak dan harus
dikonfigurasikannya secara manual.
-
Rentan terhadap
kesalahan/kekeliruan disaat pengisian/konfigurasi data yang dilakukan secara
manual tersebut.
4.
Konfigurasi
Dalam konfigurasi routing static pada cisco
packet tracer ini terdapat dua opsi, opsi yang pertama konfigurasi lewat
desktop/GUI dan opsi yang kedua konfigurasi routing static melalui CLI. Pada
kesempatan ini Laci Cara akan memberikan langkah-langkah konfigurasi routing
static lewat desktop/GUI dan juga yang lewat CLI.
·
Konfigurasi routing static
lewat desktop/GUI
a.
Untuk yang pertama kita
buka terlebih dahulu aplikasi cisco packet tracernya, jika sudah selanjutnya
kita buat topology seperti dibawah ini ( hanya sebagai contoh, bisa menggunakan
topology yang lain). Dalam membuatnya juga sudah ada alatnya masing-masing,
tinggal kita drag and drop ke layar cisco packet tracer. Untuk router dan
switch kita pilih yang Generic yang lain juga bisa, tetapi untuk mempermudahnya
alangkah baiknya kita ikuti saja terlebihdahulu.
b.
Jika topology sudah dibuat,
selanjutnya kita hubungan router dengan router menggunakan kabel serial,
router-switch dan switch-pc dengan menggunakan kabel straight. Seperti pada
gambar dibawah ini.
c.
Untuk langkah yang
selanjutnya kita memberikan Ip address kepada setiap Ethernet router secara
manual sekalian menghidupkan Ethernet tersebut, adapun langkah-langkahnya jika
kita lewat GUI, pertama kita klik routernya, kemudian klik tab config, maka
akan muncul jendela baru dari tab config, kemudian pilih dan isikan Ip address
pada setiap Ethernet router yang digunakan dan jangan lupa untuk checklist ON
agar ethernetnya hidup, agar lebih jelasya kita lihat urutan gambar dibwah ini:
Langkah diatas dilakukan hingga semua Ethernet router terkonfigurasi ip,
begitu juga dengan router 1 dan router 2, langkahnya juga sama, hanya ip
addressnya saja yang berbeda. Adapun daftar ip address untuk topology seperti
di atas adalah sebagai berikut (bisa menggunakan IP Address yang lain juga)
Jika ip Ethernet router sudah diinputkan semua jangan lupa untuk
menginputkan ip pc juga, adapun caranya, pertama klik ikon pc yang terdapat
pada layar cisco packet tracer tersebut, kemudian pilih tab desktop , akan
muncul jendela baru yaitu tampilan dari tab desktop dan pilih IP Configuration,
untuk selanjutnya tinggal mengisikannya, begitu juga dengan pc-pc yang lain
caranya sama, adapun daftar ip addressnya sudah Laci Cara tuilskan pada table
diatas, dan untuk Defaul Gatewaynya disesuaikan dengan ip Ethernet router yang
terhubung ke switch yang arahnya ke pc tersebut, contoh pc0 dan pc 1 yaitu
melalui fastEthernet 0/0 pada router 0, jadi default gatewaynya sama denga nip
FastEthernet 0/0 pada router 0 tersebut yaitu 192.168.1.1 .Yang lainnya
menyesuaikan. Agar urutan pengisian ip pcnya lebih jelas kita lihat gambar
dibawah ini:
d.
Sesudah kita
mengkonfigurasikan semua ipnya, selanjutnya kita tinggal mengkonfigurasikan
routing staticnya, untuk tang pertama kita klik routernya, kemudian pilih tab
config, pada tab config tersebut akan muncul jendela baru, kemudian pilih tab
static , dan isikan network , subnetmask, dan next hopnya. Lakukan hingga semua
router terkonfigurasi routingnya. Agar lebih jelas kita lihat gambar dibawah
ini:
Adapun untuk daftar network , subnetmask, dan next hop kita bisa lihat
table di bawah ini:
e.
Jika semua roting sudah
terkonfigurasi , sekarang saatnya kita mencobanya, apakah jaringan yang kita
buat tadi sudah terhubung antara satu sama lain atau belum dengan cara sebagai
berikut :
- Klik ikon pc , kemudian
pilih tab desktop, dan pilih pilih command prompt
- Jika sudah pada jendela
command prompt, tinggal kita ketikkaan “ping host yang dituju” contoh kita dari
pc0 ingin ping ke pc 2, tinggal kita tuliskan ip pc 2 tersebut yaitu “ ping
192.168.3.2” , dan jika sudah replay berarti sudah terhubung dan konfigurasi
static berhasil.
Langsung kita lihat pada
gambarnya saja agar lebih jelas, berikut adalah gambar sekaligus urutannya:
· Konfigurasi routing static
lewat CLI.
Konfigurasi routing static lewat GUI maupun CLI sebenarnya sama,
perbedaannya hanya terdapat pada saat kita menginputkan ip Ethernet dan
mengkonfigurasikan routingnya, jika kita lewat GUI kita tinggal menginputkannya
saja, akan tetapi jika kita lewat CLI kita harus menuiskan script-script
tertentu untuk menginputkan ip Ethernet dan mengkonfigurasikan routingnya. Jadi
pada tutorial konfigurasi routing static cisco packet tracer yang kedua ini
Laci Cara hanya akan menuliskan perbedaannya saja, untuk yang lain ikuti saja
tutorial yang pertama.
a.
Menginputkan ip pada Ethernet
router
Router>en => untuk mengenable router
Router#conf t => memulai konfigurasi
Router(config)#int fastEthernet 0/0 => eth router yang ingin di
inputkan ipnya
Router(config-if)#ip address 192.168.3.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no shut => menghidupkan Ethernet router
Router(config-if)#
Untuk int fasEthernet disesuaikan,jika menggunakan port serial tinggal
kita ganti serial 2/0 atau berapa juga disesuaikan, untuk ip juga disesuaikan.
b. Mengkonfigurasi routing
staticnya
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 192.168.2.1
Router(config)#ex =>untuk keluar
Untuk ip route juga disesuaikan, adapun daftar ip routenya sama seperti
yang tertera di table. Kemudian tinggal kita chek apakah sudah berhasil atau
belum, adapun cara mengecheknyapun juga sama seperti tutorial yang pertama.
Implementasi
Implementasi/penerapan routing static
biasanya diimplementasikan pada gedung yang hanya membutuhkan dua atau tiga
router. Dan bersifat terkontrol.
Sekian dulu dari Laci Cara, semoga artikel
diatas dapat bagi semuanya saja.
Wassalamu’alaikum Wr Wb
EmoticonEmoticon